Kegiatan ini merupakan bagian dari pembelajaran sosiologi berbasis project pada materi kearifan lokal dan pemberdayaan komunitas. Tema ini dipilih dilatar belakangi oleh masalah yang ada dilingkungan siswa, yaitu beberapa siswa khususnya siswa tholib mengeluh tidak ada uang untuk jajan. Kenyataannya, ada beberapa tholib tidak bisa mengelola keuangannya dengan baik. Adapun tujuan dari proyek ini ialah untuk memberikan penyadaran dan menumbuhkan kemampuan manejemen uang sejak dini. Target dari pemberdayaan komunitas ini ialah diri mereka sendiri dan seluruh kelas XII IPS SMAIT Nurul Fikri Bogor. Tema kegiatan project ini yaitu Cerdas Mengelola Keuangan “100 juta pertama sebelum usia 30 tahun”.
Project ini terdiri dari beberapa tahapan pemberdayaan diantaranya:
1. Awakening atau penyadaran, siswa mencoba berdiskusi, menentukan tema dan membuat poster yang relevan
2. Understanding atau pemahaman yang dilakukan dengan menghadirkan pemateri workshop yaitu usth Istianah S.Pd selaku magister bisnis dan ahli investasi.
3. Harnessing atau memanfaatkan dimana siswa mulai membuat perencanaan dan mempraktekkan rencana anggaran keuangan bulanan.
4. Using atau menggunakan keterampilan dan kemampuan pemberdayaan sebagai bagian dari kehidupan sehari - hari.
Usth Istianah S.Pd selaku pemateri memberikan rumus 50-20-20-10, artinya pendapatan yang diperoleh dianggarkan untuk beberapa pengeluaran diantaranya 50% Kebutuhan pokok, 20% Life style, 20% Investasi, dan 10% Infaq.
"Jika kalian tidak mampu mengelola uang dengan baik seperti rumus itu, maka habiskan uang kalian untuk investasi". Tutur usth Istianah.
Selain itu pemateri memandu peserta workshop untuk menuliskan plan keuangannya di worksheet yang telah disediakan. Kemudian selanjutnya para peserta akan mencatat dan mengevaluasi pengeluarannya setelah sepekan project ini berlangsung. Tidak hanya sekedar materi dan latihan mengelola keuangan, namun yang ditekankan dalam project ini bagaimana siswa bisa kreatif dalam menghasilkan uang, tidak semata bergantung kepada jajan dari orang tua serta dapat menyisihkan uang sesuai haknya. Terlihat fokus dan antusias peserta workshop kali ini, semoga project dan pengalaman ini menjadi bekal untuk para peserta/santri.