SMAIT Nurul Fikri Boarding School Bogor telah sukses menyelenggarakan program Leadership School 2 yang berlangsung selama empat hari berturut-turut bagi peserta kelas 10 dan 11. Dalam program berbasis boarding dan pesantren ini, sekolah berkomitmen membina generasi muda melalui pengembangan jiwa kepemimpinan dengan karakter demokratis, kreatif, dan kemampuan berpikir kritis dalam memimpin diri sendiri serta kelompok dalam skala kecil hingga lebih luas.
Leadership School 2 mengusung tagline ‘A leader paves the way, shows the way, leads the way’, serta mengambil inspirasi dari sosok Shalahuddin Al Ayyubi. Peserta diajak untuk mengimplementasikan gaya kepemimpinan beliau yang berbasis pada prinsip syariat Islam dengan sifat yang kharismatik, transaksional, dan transformasional untuk membawa perubahan dalam peradaban.
Pada hari pertama, seluruh peserta menghadiri pemaparan materi yang disampaikan oleh Ustadz Dedy Setyo Afrianto dengan tema "Leadership From The Past To The Last". Beliau menegaskan pesan dari Harry S Truman, "Not all readers are leaders, but all leaders are readers," yang menekankan pentingnya pemimpin memiliki pola pikir terbuka dan bijaksana, salah satunya dengan kebiasaan membaca. Materi kedua dibawakan oleh Ustadz Sumarno dengan tema "Respect and Responsibility", mengajak peserta untuk menjadi pemimpin yang adil, berperilaku baik, dan menghindari penghinaan terhadap orang lain.
Pada hari kedua, agenda tidak sepadat hari pertama dengan hanya satu materi yang dipaparkan oleh Ustadzah Hilma Qonitah dan Ustad Chusnul Anwar dengan tema "OOTD". Para peserta mempelajari pentingnya grooming, tata krama dasar, dan penampilan diri yang berpengaruh terhadap persepsi orang lain terhadap diri mereka.
Hari ketiga disibukkan dengan kegiatan yang mengasah kemampuan dalam kerjasama tim melalui kegiatan outbond. Para peserta terlibat dalam berbagai permainan seperti giant pen, sliding ball, gladiator, mur tower, dan roulette. Selain itu, mereka juga mendapat pemahaman dalam menjaga kebersihan dan kesehatan diri untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman.
Pada hari terakhir Leadership School 2, peserta melaksanakan kegiatan pemilihan ketua angkatan melalui serangkaian tahapan, mulai dari menentukan kriteria hingga diskusi tentang struktur angkatan. Akhir acara diisi dengan togetherness, di mana peserta menampilkan penampilan yang telah mereka siapkan, dan penghargaan diberikan untuk penampilan terbaik. Malam togetherness menjadi momen berkesan bagi semua peserta.
Kegiatan Leadership School 2 memberikan pengalaman berharga bagi peserta kelas 10 dan 11 dalam mengasah keterampilan organisasi dan mengeksplorasi potensi mereka, termasuk rasa percaya diri dan tanggung jawab.
Kemampuan kepemimpinan menjadi aspek krusial di era globalisasi saat ini. Kami percaya bahwa inisiatif seperti Leadership School 2 penting untuk mendorong siswa agar mengasah jiwa kepemimpinannya dan meningkatkan rasa percaya diri.
Penulis: Humas LS (santri)