Bogor (31/3)—Sebanyak 336 siswa SMPIT Nurul Fikri Bogor melaksanakan Penilaian Tengah Semester (PTS) genap 2021/2022 secara daring pada tanggal (14-18/03/22). Kegiatan PTS ini dilaksanakan secara hybrid, siswa PTM melakukan ujian di sekolah sedangkan siswa PJJ melakukan ujian di rumah secara daring menggunakan Computer Based Test (CBT). Meskipun dilaksanakan secara hybrid, namun nilai-nilai kejujuran sangat dijunjung tinggi oleh sekolah.
Memiliki visi mendidik calon pemimpin Islam masa depan, tentu kejujuran merupakan salah satu nilai yang dipupuk di SMPIT Nurul Fikri Bogor Boarding School pada setiap aktivitas. Salah satu upaya SMPIT Nurul Fikri Bogor menanamkan nilai kejujuran yaitu dengan memberikan edukasi berupa kampanye kejujuran dalam bentuk poster yang dilakukan secara masif oleh panitia PTS. Tak hanya itu, para pengawas pun selalu mengingatkan tentang nilai-nilai kejujuran ketika ujian berlangsung.
“Kejujuran bukan hanya persoalan berhasil mendapatkan skor 100 dari hasil tidak menyontek atau bekerjasama, namun lebih kepada penanaman kebiasaan yang akan menjadi karakter melekat pada diri siswa,” ujar, ketua pelaksana PTS Rina Putri Anggini, S.Pd.
Selain kampanye kejujuran yang terus digencarkan oleh panitia, strategi lain pun digunakan demi terwujudnya nilai kejujuran tersebut. Pengawasan maya dengan zoom meeting menggunakan kamera dari sisi kanan atau kiri, serta kerjasama dengan orangtua menjadi salahsatu kunci untuk menanamkan nilai kejujuran ini.
Meskipun usaha maksimal untuk menanamkan nilai kejujuran telah dilakukan, namun tidak menutup kemungkinan masih ada tindak kecurangan yang dilakukan siswa.
Lebih lanjut Rina memaparkan, “Apabila ditemukan siswa yang berlaku tidak jujur, tentunya dilakukan pendekatan yang positif, seperti dialog dengan siswa hingga ditemukan akar masalahnya, meminta maaf kepada kepala sekolah, wali kelas, guru mata pelajaran, dan orangtua yang dibuktikan dengan tanda tangan. Siswa juga akan mendapat nilai 0 dan harus mengulang ujian. Apabila diperlukan, siswa akan mengikuti sesi konseling dengan BK, dilakukan pendampingan sehingga tumbuh kesadaran untuk berlaku jujur.” tuturnya.
Dengan pendekatan positif tersebut, harapannya nilai jujur dapat digenggam siswa SMPIT Nurul Fikri Bogor. “Sekolah berharap bisa melahirkan pemimpin-pemimpin masa depan yang jujur dalam menjalankan amanahnya,” pungkas Rina. (Dewi)